Ilmu Dakwah



Bab I
Pendahuluan


Berbicara mengenai “Ilmu Dakwah” yang tidak asing terdengar oleh sepasang panca indera pendengaran dengan bobot nilai yang berbau Agamis dan sistematis dalam aplikasinya “mengajak...dan mengajak dengan cara yang baik sesuai anjuran Rasul SAW.
Sebelum jauh kita membahas sedikit mengenai dakwah, alangkah baik dan akan amat baik jika kita mengetahui pengertian, ruang lingkup, dan fungsi ilmu dakwah.
Dalam makalah ini, Insya Allah kami dari kelompok pertama akan membahas dan berbagi sedikit ilmu dengan pembahasan Definisi, Objek, Ruang lingkup dan Fungsi Ilmu Dakwah . Semua itu tentunya sudah tidak asing lagi kita dengar sebagai umat Muslim.

Dalam makalah ini, kami sedikit menguraikan tentang Pengertian, Objek, Ruang lingkup dan Fungsi Ilmu Dakwah. Yang kami ambil dari beberapa buku yang menjadi referensi kami.

Semoga dengan adanya makalah ini, ilmu yang ada di dalamnya bisa berguna bagi para pembaca sekalian. Dengan harapan menjadi ilmu yang bermanfaat untuk semua. Amin.

Selamat membaca...








Bab II
Pembahasan
A.    Pengertian dan definisi dakwah.

1.      Arti Dakwah Menurut Bahasa (etimologi)
      Ditinjau dari segi etimologi (bahasa), dakwah berasal dari kata bahasa arab yang berarti “panggilan, ajakan atau seruan”.[1]
      Dalam ilmu tata bahasa arab, kata dakwah berbentuk sebagai “isim mashdar”. Kata ini berasal dari ‘fi’il’ (kata kerja) “دعا- يدعو ” artinya memanggil, mengajak atau menyeru. Arti kata dakwah seperti ini sering dijumpai atau dipergunakan dalam ayat-ayat Al-Qur’an seperti:
...... وَادْعُوْا شُهَدَآءَ كُمْ مِنْ دُوْنِ اللهِ - البقرة: 23
 “….. dan panggillah saksi-saksimu lain dari pada Allah……” (Al-baqarah:23)
......ألئِكَ يَدْعُوْنَ إلَى النَّارِ وَاللهُ يَدْعُوْنَ إلَى الجَنَّةِ – البقرة: 221
“….. mereka itu menyeru ke dalam neraka, dan Allah menyeru ke dalam syurga”.              (Al-baqarah:221)
وَاللهُ يَدْعُوْآ إلَى دَارِ السَّلاَمِ.........
“Allah menyeru kepada Darussalam (syurga)…….” (Yunus:25)

2.      Arti dakwah menurut istilah (semantik)
      Dakwah menurut arti istilahnya mengandung beberapa arti yang beraneka ragam. Banyak ahli ilmu dakwah dalam memberikan pengertian atau definisi terhadap istilah dakwah beraneka ragam pendapat. Hal ini tergantung pada sudut pandang mereka di dalam memberikan pengertian terhadap istilah tersebut.
      Menurut Drs. Hamzah Yaqub dalam bukunya “Publisistik islam” memberikan pengertian dakwah dalam islam ialah “Mengajak umat manusia dengan hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan rasulNya”. (47:9).
      Dalam Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 125 disebutkan bahwa dakwah adalah mengajak umat manusia ke jalan Allah dengan cara yang bijaksana, nasehat yang baik serta berdebat dengan cara yang baik pula.
أُدْعُ إلَى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالحِكْمَةِ وَالمَوْعِظَةِ الحَسَنَةِ وَجَادِ لهُمْ بِالَّثِي هِىَ أَحْسَنْ – النحل: 125
      Definisi menurut Sayid Qutb: mengajak orang lain masuk kepada jalan Allah, definisi Muhammad Natsir: dakwah dalam arti luas ‘amar ma’ruf nahi munkar’ adalah syarat mutlak bagi kesempurnaan dan keselamatan hidup masyarakat. [2]
      Penulis sendiri berpendapat bahwa istilah dakwah itu dapat diartikan dari dua segi atau dua sudut pandang, yakni pengertian dakwah yang bersifat pembinaan dan pengertian dakwah yang bersifat pengembangan. Pembinaan artinya suatu kegiatan untuk mempertahankan dan menyempurnakan sesuatu hal yang telah ada sebelumnya.sedangkan pengembangan berarti suatu kegiatan yang mengarah kepada pembaharuan atau mengadakan sesuatu hal yang belum ada.
      Berbagai definisi tersebut diatas, meskipun terdapat kesamaan atau pun perbedaan-perbedaan namun bila dikaji dan disimpulkan akan mencerminkan hal-hal seperti berikut:
1.      Dakwah adalah suatu usaha atau proses yang diselenggarakan dengan sadar dan terencana.
2.      Usaha yang dilakukan adalah mengajak umat manusia kejalan Allah, memperbaiki situasi yang lebih baik (dakwah bersifat pembinaan dan pengembangan)
3.      Usaha tersebut dilakukan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, yakni hidup bahagia sejahtera di dunia ataupun di akhirat.    

B.     Objek dan Ruang lingkup ilmu dakwah
Adapun objek penelaahan ilmu dakwah adalah memiliki 1.objek-objek material dan 2.objek formal. Objek material ilmu dakwah sebagaimana ilmu-ilmu sejenis lainnya adalah tentang tingkah laku manusia sebagai individu, kelompok dan masyarakat. Sedangkan objek formalnya adalah  usaha manusia untuk menyeru atau mengajak manusia lain dengan ajaran Islam agar menerima, meyakini, dan mengamalkan ajaran Islam bahkan memperjuangkannya”. Situasi komunikasi yang mengarah pada perubahan sosial, perubahan pemikiran, perasaan, sikap dan perilaku individu, kelompok masyarakat dan pengetahuan kelembagaan.  Dengan demikian, maka yang menjadi objek telaah ilmu dakwah adalah manusia dengan segala sikap tingkah lakunya yang berkaitan dengan aktifitas dakwah[3].

C.    Fungsi ilmu dakwah
             Fungsi dakwah sebagai mana telah disingung dibagian definisi dakwah maupun yang telah disebutkan dalam ayat suci Al-Qur’an, sebagai berikut:
1.   Tujuan umum dakwah:
Ø  Mengajak umat manusia (meliputi orang mukmin maupun orang kafir atau musyrik) kepada jalan yang benar yang diridhai Allah swt.
يَاأيُّهَا الرَّسُوْلُ بَلِّغْ مَا أنْزِلَ إلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ.............
“Hai rasul sampaikanlah apa yang diturunkan dari tuhanmu…….” (Al-maidah:67)
2.      Tujuan khusus dakwah:
Merupakan perumusan tujuan sebagai perincian dari pada tujuan umum dakwah:
a.          Mengajak umat manusia yang sudah memeluk agama islam untuk selalu meningkatkan taqwanya kepada Allah swt. Dan dibagi dalam beberapa rincian:
·         Menganjurkan dan menunjukkan perintah-perintah Allah. Yakni islam dan iman
·         Menganjurkan perintah-perintah Allah dan mencegah manusia berbuat munkar (larangan-laranganNya).
·         Menunjukkan keuntungan bagi kaum yang mau bertaqwa kepada Allah
·         Menunjukkan ancaman Allah bagi kaum yang ingkar kepadaNya.

b.         Membina mental agama(islam) bagi kaum yang masih mu’alaf
Mualaf artinya bagi mereka yang masih mengkhawatirkan tentang keislaman dan keimananya (baru beriman)
لاَيُكَلِّفُ اللهُ نَفْساً إلاَّ وُسْعَهَا (البقرة:286)
“Allah tidak membebani setiap jiwa melainkan sekedar kekuasaannya (kemampuan)”
c.          Mengajak umat manusia yang belum beriman agar beriman kepada Allah (memeluk agama islam), firman Allah:
يَآيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوْا رَبَّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ وَالّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ (البقرة:21)
“Hai orang-orang yang beriman, beribadahlah kepada Allah yang telah menjadikan kamu  dan orang-orang sebelummu, agar kamu bertaqwa” (Al-baqarah:21)
d.         Mendidik dan mengajar anak-anak agar tidak menyimpang dari fitrahnya.
Dalam hadis diriwayatkan oleh Imam Baihaqi, Rasulullah bersabda:

كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَي الفِطْرَةِ فَأبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أوْيُنَصِّرَانِهِ أوْ يُمَجِّسَانِهِ (رواه البيهقى)
“Setiap anak yang dilahirkan adalah fitrah, maka kedua orangtuanyalah yang menjadikan ia beragama yahudi, nasrani, atau majusi.” (HR. Baihaqi)
Tujuan khususnya  adalah:
Ø  Menanamkan rasa keagamaan kepada anak.
Ø  Memperkenalkan ajaran-ajaran islam.
Ø  Melatih untuk menjalankan ajaran-ajaran islam.
Ø  Membiasakan berakhlak mulia.
Ø  Mengajarkan Al-Qur’an.
Ø  Dan sebagainya.










Bab III
Penutup
            Setelah sedikit mengupas tentang pengertian,objek, ruang lingkup, dan fungsi ilmu dakwah diatas, nampak bertambah wawasan kita dan pasti kita akan lebih serius dalam menatap kedepan cara berdakwah yang mudah dimengerti dengan hasil pemahaman yang melekat kepada mad’u (orang yang di seru / di ajak).
                Demikianlah makalah ini dibuat dengan referensi yang ada, beberapa tambahan dan kata-kata dari penulis yang dapat dipaparkan dalam makalah ini. Sebagai tugas kelompok dalam pembahasan Ilmu Dakwah (pengertian, objek, ruang lingkup dan fungsi).
Terimakasih.















Daftar pustaka
1.      Syukir, Asmuni, Dasar-dasar strategi dakwah islam, 2006, Surabaya: Al Ikhlas
2.      Arbi, Armawati, Dakwah dan komunikasi, 2003, Jakarta: UIN Jakarta press




[1] Asmuni syukir, dasar-dasar strategi dakwah islam, Surabaya: Al Ikhlas, 2006, hal.17
[2] Dra. Armawati Arbi. MSi, dakwah dan komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta press, 2003, hal.17
[3] Drs. Samsul Munir Amin, M.A.,… hal.29-30

2 komentar: